Monday, September 5, 2016
Makalah Sejarah Psikologi Perkembangan
Makalah Sejarah Psikologi Perkembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ketika ingin mengetahui dan mengenal sesuatu pastilah kita harus mengetahui sesuatu di belakang layar sesuatu tersebut. Maka jika kita ingin mengetahui dan mengenal psikologi perkembangan dengan baik, maka kita harus mengetahui latar belakang historis dari cabang ilmu ini.
Berbekal pertanyaan seperti apakah historis atau sejarah dibalik psikologi perkembangan? saya mencoba menyajikan karya tulis ini. semoga tulisan ini bermanfaat.
B. Tujuan
Tujuan saya menulis sejarah psikologi perkembangan ini adalah untuk mengetahui seperti apa sejarah dibalik cabang ilmu ini, sehingga dapat lebih mengenal dan mencintai cabang ilmu ini,serta dapat menjadi motivasi untuk menggali segala sesuatu yang berkaitan dengannya.
BAB II
SEJARAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Pada mulanya, psikologi perkembangan mengkhususkan diri pada masalah usia dan tahapan-tahapan. Para penyelidik terdorong untuk mempelajari usia yang khas dan tertentu dimana terjadi berbagai tahapan perkembangan. Begitu kata Siegel.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, psikologi perkembangan telah melewati sejarah yang cukup panjang. Sejarah psikologi perkembangan ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu : (1). Minat awal mempelajari psikologi perkembangan anak, (2). Dasar-dasar psikologi perkembangan secara ilmiah, dan (3). Munculnya psikologi perkembangan secara modern.
1. Minat awal mempelajari perkembangan anak
Jauh sebelum dilakukan studi ilmiah terhadap perkembangan anak, perhatian dan penyelidikan tentang anak- anak sedikit sekali dilakukan. Bahkan buku-buku khusus tentang perkembangan jiwa anak sedikit sekali. Serta pemahaman mengenai anak-anak masih sangat dipengaruhi keyakinan tradisional yang bersumber dari filosof dan teolog tentang anak , serta lingkungan dan keturunan.
Plato (427-346 SM) merupakan salah seorang filosof yang banyak mempengaruhi pandangan masyarakat tentang kehidupan anak. Menurut Plato, perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis. Potensi individu ditentukan oleh factor keturunan. Artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan.
Pada akhir abad ke-17, seorang filosof Inggris keamanan, John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan factor yang paling menentukan dan perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate knowledge) . sebaliknya menurut beliau isi kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas yang masih kosong, dimana bentuk dan corak kertas tersebut nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi. Dikenal dengan istilah tabula rasa (Blank slate) .
Pandangan-panadangan John Lockeini kemudian ditentang oleh Jean Jacques Rousseau (1712-1778), seorang filosof Perancis abad ke 18, yang berpandangan bahwa anak berbeda secara kualitatif dengan orang dewasa. Ia sama sekali menolak pandangan bahwa bayi adalah makhluk pasif, yang perkembangannya ditentukan oleh pengalaman.
Dalam bukunya emile ou Ieducationyang diterbitkan tahun 1762, Rousseaumenolak pandangan bahwa anak memilki sifat bawaan yang buruk (innately bad). Sebaliknya Rousseu menegaskan bahwa : All things are good as they come out of the hands of their creator, but everything degenerates in the hands of man. ( segala-galanya adalah baik sebagaimana keluar dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam dalam tangan manusia). Dan dikenal dengan istilah noble savage, dan digolongkan sebagai pandangan yang beraliran Nativisme. Sebaliknya pandangan Locke merupakan aliran Empirisme . kedua pertentangan ini kemudian menjadi titik awal timbulnya teori belajar Go to link download
Labels:
makalah,
perkembangan,
psikologi,
sejarah